Sabtu, 07 Februari 2015

Sejarah Mulyoharjo



Sejarah Desa Mulyoharjo
Pemalang



           
Mulyoharjo adalah satu wilayah kelurahan yang berada di Kabupaten Pemalang. Kelurahan yang terdiri dari beberapa RW (Rukun Warga) dengan batas wilayah sebelah utara kelurahan Pelutan, sebelah timur kelurahan Wanarejan, sebelah selatan kelurahan Bojongbata dan sebelah barat kelurahan Kebondalem.
          Adapun nama Mulyoharjo itu sendiri berasal dari suatu peristiwa sejarah yang berlatarbelakang yang bermula dengan nama Kademangan Wetan yang dipimpin oleh lurah Dongkol.
          Pada masa itu Kademangan Wetan adalah satu desa yang aman dan tentram, kemudian suatu hari ada seorang bernama Brandal Mas Cilik yang berusaha merebut daerah kekuasaan dengan cara melakukan penyerangan. Dalam penyerangan itu Brandal Mas Cilik harus berhadapan dengan Demang Payaman yang gagah berani. Dalam pertarungan tersebut akhirnya Brandal Mas Cilik tewas yang kemudian daerah tempat tewasnya Brandal Mas Cilik sekarang lebih dikenal dengan nama Dusun Payaman. Sebagai simbol bahwa didaerah tersebut telah terjadi perlawanan yang sengit dari seorang Demang Payaman melawan Brandal Mas Cilik dengan mempertahankan kesatuan wilayah Kademangan Wetan dari seorang pemberontak sejak itulah dipakai nama dusun Payaman (yang sekarang terletak dijalan Sindoro diwilayah RW 22 kelurahan Mulyoharjo)
          Kademangan Wetan sesudah kembali menjadi daerah yang tenang dan tentram, kemudian oleh Ki Lurah Dongkol digantilah Kademangan Wetan menjadi Mulyoharjo, yang berasal dari kata Mulyo dan Harjo, dengan harapan agar menjadi daerah yag selalu Mulya dan tentram Raharjo. Dari cita cita tersebut Ki Dongkol berharap mewujudkan disepanjang masa kepemimpinanya menjadikan Mulyoharjo yang tenang dan damai, hingga akhirnya beliau wafat dan jenazahnya dimakamkan di dusun yang dahulu lebih dikenal dengan nama Pegatungan tepatnya dijalan Pemuda didalam area gedung NU yang sampai sekarang masih dapat dikunjungi bukti peningglannya yaitu berupa makam dari Almahrum Mbah Dongkol.
          Sepeninggalan beliau kepemimpinannya dilanjutkan oleh lurah berikutnya yaitu lurah Bongkot (1915 – 1953), Lurah Bakri (1953 – 1967), Lurah Samhudi (1967 – 1975), Lurah Sa’ani (1975 – 1995), Lurah Nu’man (1995 – 2003), Lurah Lestari (2003 – 2006), Lurah Suyitno, SE (2006 – 2011) dan sekarang Lurah Karmali, A.MD (2011 Sampai sekarang). Dari lurah lurah yang pernah menjabat  Lurah Sa’ani adlah lurah yang pertama kali dipilih secara langsung oleh masyarakat. Dan pada masa kepempinannya Mulyoharjo benar benar terjadi banyak perubahan. Baliau adalah seorang lurah yang berasal dari kalangan militer, karena pada saat itu masih bertugas dikesatuan angkatan bertangan dinginnya menjadikan Mulyoharjo yang mantab.
          Keluarahan Mulyoharjo sekarang terbagi menjadi 24 RW dan 104 RT dengan penduduknya kurang lebih 23.000 jiwa dan luas daerahnya mencapai kurang lebih 389,36 HA